Mark Zuckerberg Mengatakan Kepada Lulusan Harvard Untuk Memeluk Globalisme

“Ini perjuangan zaman kita,” lanjutnya. “Kekuatan kebebasan, keterbukaan, dan masyarakat global melawan kekuatan otoritarianisme, isolasianisme, dan nasionalisme. Kekuatan pendukung arus pengetahuan, perdagangan, dan imigrasi melawan orang-orang yang akan memperlambatnya.”

Nasionalis Kulit Putih Berduyun-duyun Lakukan Tes Genetik Leluhur. Sebagian Tidak Suka Dengan Hasilnya.

Itu momen kemenangan aneh atas rasisme: Craig Cobb, supremasis kulit putih penyandang senapan, berdandan setelan gelap dan dasi merah untuk acara TV siang, mendengar bahwa tes DNA mengungkap leluhurnya hanya “86% Eropa, dan...14% Afrika Sub-Sahara”.

Apakah Globalisasi Mengurangi Arti Penting Nasionalisme?

Globalisasi, nasionalisme, dan hubungan antara keduanya menjadi subjek perdebatan di kalangan cendekiawan dalam disiplin hubungan internasional. Kedua konsep mempunyai kedudukan penting di dunia kontemporer. Nilai penting mereka terletak pada pembentukan masyarakat modern dan negara-bangsa, serta peran mereka di sebuah dunia yang semakin saling tergantung.

Akankah Nasionalisme Lenyap Dalam 100 Tahun ke Depan?

Nasionalisme, yang di masa Uni Soviet didefinisikan tak lebih dari “relik kapitalisme”, masih menjadi ciri permanen masyarakat manusia. Bangsa-bangsa baru bermunculan dalam negara-negara baru, yang bukan saja mengulangi cara bangsa-bangsa Eropa “lama”, tapi juga menambahkan corak Muslim pada gagasan nasionalis masa lampau.